Diberdayakan oleh Blogger.

Antologi Puisi

Puisi Antologi Talenta Tinta Emas II-cv-2
Price Rp 45,000
Description
PROLOG

“Bulan Penuh Keajaiban” Mengekspresikan Malam Seribu Bulan. Awalnya mungkin keluh kesah, lalu menyusun kata-kata penuh harap dan terucap menjadi doa, pada akhirnya dituliskan menjadi puisi sebagai ekspresi jiwa. Begitulah penyair mencipta bait-bait syairnya, penuh penghayatan atas makna kehidupan. Seringkali pula sampai kepada usaha-usaha untuk mencari hakekat tentang Sang Maha Pencipta Kehidupan. Maka syair-syair pun tertulis dengan nada dan gaya yang sangat melankolis dan religius, mengarah ke sufistik. Kecenderungan untuk mengekspresikan penghayatan religiusitas itulah tampaknya yang kemudian mendorong 55 penyair untuk kemudian bergabung dalam Komunitas Tinta Emas menerbitkan sebuah antologi puisi yang mereka siapkan dengan judul “Bulan Penuh Keajaiban”. Nama-nama ke-55 penyair muda ini hampir tiap hari muncul di media Facebook dengan karya-karya puisi mereka. Ini sisi lain berupa kreatifitas positip dari dunia maya yang patut diapresiasi. Seperti disampaikan dalam Kata Pengantar antologi ini, bahwa para penyairnya dipertemukan melalui dunia maya, tentu mereka hadir dengan berbagai latar belakang sosial, pendidikan, ekonomi dan lingkungan yang berbeda pula, dan berbeda pula penghayatannya atas pengalaman hidup, berbeda pula dalam cara mengekspresikan teks-teks mereka. Begitu pun ketika mereka mencoba tampil dalam tema yang sama dalam “Bulan Penuh Keajaiban”. Ajaiblah bahwa setiap orang pun bisa tidak sama dalam mengekspresikan hal satu jua adanya, yakni pengalaman dalam menghayati makna-makna bulan ramadhan.

Ada puluhan puisi yang disiapkan untuk antologi “Bulan Penuh Keajaiban” ini, dan dari judul, pilihan diksi, metafora dan susunan bentuk yang disodorkan, memang kepada kita baru diberikan sebuah harapan bahwa para penyair ini dapat berkembang lebih baik di masa datang. Sebab tentu saja menjadi penyair itu harus melalui proses panjang dan memerlukan penjelajahan yang lebih luas untuk menemukan gaya dan bentuk diri sendiri, tak sekedar mengikuti penyair-penyair terdahulu seperti Amir Hamzah, Rumi dan lain-lain, dengan begitu dapat memberikan sumbangan yang lebih berarti dalam perkembangan puisi/sastra di negeri ini. 

“Bulan Penuh Keajaiban” adalah kumpulan puisi yang mencoba mengusung tema yang sama, religi, terutama tampaknya mengeksplor penghayatan tentang bulan ramadhan, bulan di mana umat Islam diwajibka menjalankan ibadah puasa dan menjalankan kegiatan ibadah yang lain, seperti sholat taraweh, tadarus Alquran, bahkan juga kegiatan I’tikaf (berdiam diri) di masjid. 

Semua dilakukan sebagai menjalankan ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Sejauh mana para penyair ini menghayati makna ibadah itu, tampaknya dapat kita baca melalui karya-karya yang mereka tampilkan dalam antologi ini. Tentu saja berkumpul, membentuk sebuah komunitas dan kemudian melahirkan karya-karya seperti yang dilakukan teman-teman penyair dalam Komunitas Tinta Emas dan menerbitkan antologi puisi religi “Bulan Penuh Keajaiban” adalah karya yang patut diapresiasi. Selamat kepada teman-teman Komunitas Tinta Emas dan selamat membaca.

Yogyakarta, 23 September 2012

Wadie Maharief
Penyair tinggal di Yogyakarta.

Available Stock 100 PCS
Misc Place extra thumbs/images of product here

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer